Jenis kemasan sangat beragam, salah satunya adalah plastic. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut monomer. Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan menghasilkan kopolimer. Rantai tersebut dikelompokkan bersama-sama dalam suatu pola acak, menyerupai tumpukan jerami maka disebut amorp, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan sifat yang lebih keras dan tegar (Syarief, et al., 1988).
Banyak ragam kemasan plastik untuk makanan dan minuman, beberapa contoh misalnya: polietilen, polipropilen, polistiren,poliamida, polisulfon, poliester, poliuretan, polikarbonat, polivinilklorida, polifenilinoksida, polivinilasetat, poliakrilonitril dan melamin formaldehid.
Bahan pembuat plastik dari minyak dan gas sebagai sumber alami, dalam perkembangannya digantikan oleh bahan-bahan sintetis sehingga dapat diperolehsifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi, danekstruksi (Syarief, et al., 1989).
berdasarkan sifat-sifatnya terhadap perubahan suhu, plastik menjadi dua yaitu:
a) termoplastik
apabila plastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik(reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Yang termasuk plastic thermoplast antara lain : PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC dll.
b) termoset/termodursisabel
tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasanyang tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai. Sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel,seperti jenis-jenis melamin. Yang termasuk plastic thermoset adalah : PU (Poly Urethene), UF
(Urea Formaldehyde), MF (Melamine Formaldehyde), polyester, epoksi dll.
Pengemas dari plastic mempunyai keunggulan dibanding bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat,termoplatis dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2. Sifatpermeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan (Winarno, 1987).
Bahan kemasan yang akan digunakan atau dipilih sebagai alat pengemas perlu diketahui sifat-sifatnya agar sesuai dengan tujuan kondisi bahan, sesuai dengan kondisi proses, sesuai dengan tujuan dan kondisi pemasaran.
Berikut adala jenis plastic yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun industri
a. POLYETHYLEN (PE)
Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel,mempunyai kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Dengan pemanasan akan menjadi lunak dan mencair pada suhu 110OC. Berdasarkan sifat
permeabilitasnya yang rendah serta sifat-sifat mekaniknya yang baik, polietilen mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi, yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang thermoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik (Sacharow dan Griffin, 1970).
Konversi etilen menjadi polietilen (PE) secara komersial semula dilakukan dengan tekanan tinggi, namun ditemukan cara tanpa tekanan tinggi. Reaksi yangterjadi adalah sebagai berikut:
n(CH2= CH2) (-CH2-CH2-)n
Etilen polimerisasi Polietilen
Polietilen dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping dari industri minyak dan batubara. Proses polimerisasi yang dilakukan ada dua macam, yakni pertama dengan polimerisasi
yang dijalankan dalam bejana bertekanan tinggi (1000-3000 atm) menghasilkan molekul makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dalam bejana bertekanan rendah (10-40atm) menghasilkan molekul makro berantai lurus dan tersusun paralel.
PE sering digunakan sebagai bahan pengemas sayuran segar , buah,roti.sifat polietylen adalah
1.penampakan bervariasi, dari transparan hingga keruh
2. mudah di bentuk, lemas dan mudah ditarik
3. daya rentang tinggi
4.meleleh pada suhu 120oC,sehingga banyak digunakan untuk laminasi dengan bahan lain
5.kedap air dan uap air
6.dapat digunakan untuk menyimpan bahan pada suhu pembekuan -50 oC
7. tahan asam, basa, alcohol dan detergen
8.tidak coock untuk mengemas bahan berlemak atau mengandung minyak
9.tidak cocok untuk mengemas bahan ber aroma karena transmisi gas cukup tinggi
Berdasarkan sifat kedap air dan uap air, dibedakan lagi menjadi
a.HDPE (High density polyethylen)
Pada polietilen jenis low density terdapat sedikit cabang pada rantai antara molekulnya yang menyebabkan plastik ini memiliki densitas yang rendah, sedangkan high density mempunyai jumlah rantai cabang yang lebih sedikit dibanding jenis low density. Dengan demikian, high density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Ikatan hidrogen antar molekul juga berperan dalam menentukan titik leleh plastik
(Harper, 1975).
b.MDEP (Medium density polyethylen)
c.LDPE(Low density polyethylen)
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Bahan pembuat plastik dari minyak dan gas sebagai sumber alami, dalam perkembangannya digantikan oleh bahan-bahan sintetis sehingga dapat diperolehsifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi, danekstruksi (Syarief, et al., 1989).
berdasarkan sifat-sifatnya terhadap perubahan suhu, plastik menjadi dua yaitu:
a) termoplastik
apabila plastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik(reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Yang termasuk plastic thermoplast antara lain : PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC dll.
b) termoset/termodursisabel
tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasanyang tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai. Sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel,seperti jenis-jenis melamin. Yang termasuk plastic thermoset adalah : PU (Poly Urethene), UF
(Urea Formaldehyde), MF (Melamine Formaldehyde), polyester, epoksi dll.
Pengemas dari plastic mempunyai keunggulan dibanding bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat,termoplatis dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2. Sifatpermeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan (Winarno, 1987).
Bahan kemasan yang akan digunakan atau dipilih sebagai alat pengemas perlu diketahui sifat-sifatnya agar sesuai dengan tujuan kondisi bahan, sesuai dengan kondisi proses, sesuai dengan tujuan dan kondisi pemasaran.
Berikut adala jenis plastic yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun industri
a. POLYETHYLEN (PE)
Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel,mempunyai kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Dengan pemanasan akan menjadi lunak dan mencair pada suhu 110OC. Berdasarkan sifat
permeabilitasnya yang rendah serta sifat-sifat mekaniknya yang baik, polietilen mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi, yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang thermoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik (Sacharow dan Griffin, 1970).
Konversi etilen menjadi polietilen (PE) secara komersial semula dilakukan dengan tekanan tinggi, namun ditemukan cara tanpa tekanan tinggi. Reaksi yangterjadi adalah sebagai berikut:
n(CH2= CH2) (-CH2-CH2-)n
Etilen polimerisasi Polietilen
Polietilen dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping dari industri minyak dan batubara. Proses polimerisasi yang dilakukan ada dua macam, yakni pertama dengan polimerisasi
yang dijalankan dalam bejana bertekanan tinggi (1000-3000 atm) menghasilkan molekul makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dalam bejana bertekanan rendah (10-40atm) menghasilkan molekul makro berantai lurus dan tersusun paralel.
PE sering digunakan sebagai bahan pengemas sayuran segar , buah,roti.sifat polietylen adalah
1.penampakan bervariasi, dari transparan hingga keruh
2. mudah di bentuk, lemas dan mudah ditarik
3. daya rentang tinggi
4.meleleh pada suhu 120oC,sehingga banyak digunakan untuk laminasi dengan bahan lain
5.kedap air dan uap air
6.dapat digunakan untuk menyimpan bahan pada suhu pembekuan -50 oC
7. tahan asam, basa, alcohol dan detergen
8.tidak coock untuk mengemas bahan berlemak atau mengandung minyak
9.tidak cocok untuk mengemas bahan ber aroma karena transmisi gas cukup tinggi
Berdasarkan sifat kedap air dan uap air, dibedakan lagi menjadi
a.HDPE (High density polyethylen)
Pada polietilen jenis low density terdapat sedikit cabang pada rantai antara molekulnya yang menyebabkan plastik ini memiliki densitas yang rendah, sedangkan high density mempunyai jumlah rantai cabang yang lebih sedikit dibanding jenis low density. Dengan demikian, high density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Ikatan hidrogen antar molekul juga berperan dalam menentukan titik leleh plastik
(Harper, 1975).
b.MDEP (Medium density polyethylen)
c.LDPE(Low density polyethylen)
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
d. LLDPE (linier Low density polyethylen)
d. POLYPROPILENA (PP)
Polipropilen sangat mirip dengan polietilen dan sifat-sifat penggunaannya juga serupa (Brody, 1972). Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap (Winarno dan Jenie, 1983). Monomer polypropilen diperoleh dengan pemecahan secara thermal naphtha (distalasiminyak kasar) etilen, propylene dan homologues yang lebih tinggi dipisahkan dengan distilasi pada temperatur rendah. Dengan menggunakan katalis Natta-Ziegler polypropilen dapat diperoleh dari propilen (Birley, et al., 1988).
Sifat PP adalah
1.ringan, mudah dibentuk,transparan dan jernih dalam bentuk film.dalam bentuk kemasan kaku,PP tidak transparan
2. kekuatan tarikan (daya renggang) lebih besar dari PE
3. rapuh pada suhu rendah
4. bila dalam keadaan murni pada suhu 30 oC mudah pecah sehinga diperlukan PE atau bahan lain untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan
5.tahan terhadap suhu tinggi sampai 150 oC sehingga cocok digunakan untuk mengemas produk yang memerlukan proses sterilisasi
6.tahan asam kuat, basa dan minyak
7. tidak dapat digunakan untuk kemasan beku
8.tidak baik untuk mengemas produk yang peka terhadap oksigen
9.lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek
10.permeabilitas terhadap uap air rendah, permeabilitas terhadap gas sedang
11.pada suhu tinggi PP akan bereakasi dengan benzene, silken,toluene,terpentin asam nitrat kuat
d. POLYPROPILENA (PP)
Polipropilen sangat mirip dengan polietilen dan sifat-sifat penggunaannya juga serupa (Brody, 1972). Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap (Winarno dan Jenie, 1983). Monomer polypropilen diperoleh dengan pemecahan secara thermal naphtha (distalasiminyak kasar) etilen, propylene dan homologues yang lebih tinggi dipisahkan dengan distilasi pada temperatur rendah. Dengan menggunakan katalis Natta-Ziegler polypropilen dapat diperoleh dari propilen (Birley, et al., 1988).
Sifat PP adalah
1.ringan, mudah dibentuk,transparan dan jernih dalam bentuk film.dalam bentuk kemasan kaku,PP tidak transparan
2. kekuatan tarikan (daya renggang) lebih besar dari PE
3. rapuh pada suhu rendah
4. bila dalam keadaan murni pada suhu 30 oC mudah pecah sehinga diperlukan PE atau bahan lain untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan
5.tahan terhadap suhu tinggi sampai 150 oC sehingga cocok digunakan untuk mengemas produk yang memerlukan proses sterilisasi
6.tahan asam kuat, basa dan minyak
7. tidak dapat digunakan untuk kemasan beku
8.tidak baik untuk mengemas produk yang peka terhadap oksigen
9.lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek
10.permeabilitas terhadap uap air rendah, permeabilitas terhadap gas sedang
11.pada suhu tinggi PP akan bereakasi dengan benzene, silken,toluene,terpentin asam nitrat kuat
No comments:
Post a Comment