mungkin saat ini kau telah kepakkan sayapmu mengintari langit, kau terus kumpulkan dan kerahkan tenaga untuk menggerakkan sayapmu lebih cepat, melesat ke berbagai penjuru
kau terbang menggapai asa yang letaknya jauh diatas sana yang bahkan tak bisa terbayangkan olehku sekarang
dulu kau katakan tentang asa itu padaku dengan penuh semangat dan keyakinan
dan aku hanya terdiam , tidak saja karena rasa heran dan kagum oleh pemikiran panjang mu yang jangkauanya melebihi tinggi badanmu
tapi juga karena asa itu belum terpikiurkan dalam benak ku
kata kata itu rasanya teramat alot untuk aku telan namun kau menyatapnya dengan santai sambil tertawa pelan
mulutku terlalu kecil untuk bisa menimpali setiap menu pembicaraan yang kau sajikan di atas meja makan
dan aku selalu diam
sedangkan mulut besarmu penuh berbagai macam sajian masa depan
waktu cepat sekali meninggalkan ku, dengan ketidakberdayaanku dan membiarkan mu dengan ketangguhanmu
kita lihat nanti
apa aku bisa menyusulmu sampai ke langit asa mu
dan menghindangkan segala menu pembicaraan untuk kita telan dengan candaan
No comments:
Post a Comment