Usia kerap disangkutpautkan dengan kedewasaan,usia 20 tahun bisa dibilang bukan lagi usia anak-anak tetapi usia menuju pendewasan. Bukan saatnya lagi aku menghabiskan waku dirumah dipangkuan ibu yang hangat dan nyaman sambil bermanja ataupun bermain dan bersenang-senang dengan kawan. Yah, dulu memang masa indah tanpa beban dan hidup terasaamat mudah. Lihat dan rasakan kini, beban dan tanggungjawab adalah milik ku sendiri,pikiran-pikiran akan masa depan selau ada disetiap nafas kehidupan. Jika ditanya akan masa depan, semua orang pasti menginginkan masa depan yang gemilang , hari indah yang dihiasi keberhasilan dan kebahagiaan. Kehidupan adalah sebuah fase yang tidak akan terus stagnan. Kehidupan ini seperti lautan, aku adalah kapal yang sedang berlayar dan jiwaku adalah nakhkoda kapal. Aku meninggalkan rumahku di daratan yang dipenuhi kemakmuran unuk berlayar,lalu pertanyaan pertama dan utamanya,
”kemanakah aku akan pergi berlayar?”,
apakah aku seorang sinbad ? atau malinkundang yang hendak merantau ?
tentu saja bukan, tapi antara aku, sinbad dan malinkundang terdapa satu kesamaan, yakni kita mempunyai “Tujuan” . Sebuah “Tujuan” untuk bisa menjawab pertanyaan pertama. Well, harus ada tujuan untuk apa aku hidup, untuk apa berlayar. Jadi , langkah pertama adalah menentukan tujuan maupun impian. Impian dan tujuan itulah yang memantik keberanian untuk menghadapi apapun selama terombang-ambing dilautan, sebuah sumber energi luar biasa untuk melakukan hal yang dianggap susah dan tidak mungkin menjadi mudah dan mungkin.
Lautan begitu luas, bagaimana aku menentukan arah berlayar kalau tidak ada tujuan ? keberanian dan kemauan kuat tidaklah cukup untuk perbekalan, aku butuh peta butuh navigasi butuh kemudi agar jalan yang ditempuh benar dan tidak tersesat ditengah lautan . Singkat kalimat , Aku butuh ilmu bagaimana berlayar . yeeah, perencanaan dan pemetaan kehidupan bisa dilakukan sehingga tidak keluar jauh dari tujuan yang telah ditentukan.
Tidak sekedar itu saja, aku butuh belajar bagaimana cara bertahan ditengah lautan, jika kapal dihempas gelombang, jika kapal diterpa angin kencang atau tsunami datang bahkan jika ada paus kelaparan (lautan ganas..*imajinasi). Masih ada lagi, bagaimana kalau ada serangan perompak, bajak laut yang merampas segala persediaan makanan kemudian harus adu pedang untuk mempertahankan diri (*hwaaa imajinasi berlebihan), dan berbagai kemungkinan mengerikan lainya..yah,harus dipersiapkan secara fisik dan mental.
Pertanyaan kedua adalah ” seberapa jauh aku mempersiapkan diriku untuk berlayar ?” kini aku sedang menempa diriku sebagai ahli navigasi ,ahli pedang, dan membentuk fisik dan mental seorang pelaut sejati,agar tidak takut menerjang ombak, terbiasa menempuh badai seperti nenek moyangku, karna ” nenek moyangku seorang pelaut” (*nostalgila lagu masa kecil)
Dan Masih ada pertanyaan –pertanyaan lain yang harus kutemukan cara mencari jawabannya ..
Pertanyaan-pertanyaan itu..
hanya ada aku dengan segala pertanyaan-pertanyaan itu
Usiaku telah genap 20 tahun, telah banyak waku yang terlewati dan entah masih banyakkah waktu yang tersisa untuk ku lalui , aku harus segera memulai memperbaiki dan mengembangkan diri
2 comments:
Who Am I..sebuah pertanyaan mengenai ke-eksistensian seorang manusia, fokuslah pada pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaanmu, bukan pada berapa banyak pertanyaan yang akan selalu muncul
yuphy..betool sekali mas subi ^_^*
Post a Comment