Monday, October 24, 2011

♥ tolong temui aku..ya

 

“hai,. tolong temui aku ya”

kamu bisa ikuti petunjuk yang sudah aku buat ini

aku yakin kamu pasti tahu kapan harus memulainya dan dari mana harus melangkahkan kaki

selamat berjuang…^^

 

“tolong temui aku,sayang…”

disuatu tempat yang luasny tak terbatas,

disuasana pagi yang hangat dimana  matahari selalu bersinar untuk menumbuhkan benih bunga cinta

ditempat terindah  yang kuntum bunga cintanya nya selalu bermekaran harum setiap hari

disuatu sore setelah  hujan turun dengan anggun dan   muncul pelangi terlukis damai  membentangkan perasaan suci

disuatu malam  romantis  yang disinari  cahaya bulan, diterangi bintang dan   lampu kunang-kunang

ya,  jika kau sudah menemukan tempat itu,

maka disepertiga malam kau akan melihat wajahku berbinar tersenyum padamu lewat ilusi dari Tuhan

 

“sudah mulai mengerti,kan?

kini lanjutkan perjalanmu..ikuti petunjuk berikutnya ya..

 

disuatu saat yang tepat,.kamu akan menemukanku

saat dimana  kamu sudah  memulai menacapkan paku keyakinan pada rumah kebahagiaan yang sedang kamu bangun

saat dimana kamu sudah memutuskan seni indah untuk menghiasi rumah itu

ya ketika kamu memulai memasang  dan menata setiap detail sudut rumah itu  sesuai selera Tuhan agar aku selalu tentram tinggal didalamnya

ya, manakala kamu sudah memproyeksikan kehidupan kita dihadapan  Tuhan

 

“sudah lebih jelas,bukan?

kini kamu semakin tahu dimana tempat itu dan kapan saat itu …

ya, kamu  tahu pasti dimana akan menemukanku

dan kamu pasti tahu dimana harus menemui aku

ya,..

temui aku dihatimu

disitulah  kehidupanku

muslimah-kartun-7

 

^^ from my deepest heart for the brave man who fights to find me…

  

1qsd

 

 

saat-saat itu

 

ada kalanya aku tiba pada waktu yang amat meyesakkan

saat dimana hanya untuk bernafas , rasanya begitu berat

saat dimana hanya untuk berbicara bibir ini begitu kelu

dan hanya dapat menelan ludah menahan gejolak

ada kalanya tangisan ini tak terbendung lagi

dan lu  ka perih  tak   bisa disembunyikan lagi

ada kalanya dunia terasa begitu sempit  dan  menghimpit

  kemudian waktu  terus menggerus tempaku berpijak

tak ada lagi ruang ketenangan bagi jiwa yang risau

seperti tak ada lagi daratan tempat perahu menepi

 

begitulah waktu, adakalanya seperti itu

saat muka menjadi muram dan kegembiraan  tersangkut di angan

 

29E4B09C5260232B52B3358B07DD3540 

Friday, October 21, 2011

rehat sejenak

 

sudah seminggu aku dikarantina,.

sudah seminggu aku tak berhubungan langsung  dengan dunia luar

sudah seminggu aku menghentikan segala aktivitasku dikampus

sudah seminggu pula aku menghabiskan hariku di dalam kamar

yeww,.

sebenarnya hari Senin malam itu aku sudah merasakan ada ketidakberesan dengan tubuhku,.rasanya gak enak badan. Aku paham bahwa ini adalah tanda aku harus segera memperbanyak makan dan istirahat. Namun aku acuhkan kepahamanku itu karena ada tugas yang buru-buru harus di selesaikan hari Selasa. Hari selasa pagi aku merasa semakin buruk, badanku mulai demamn namun tetap saja aku masi bersemangat mengerjakan tugas dikampus. Kalau sudah asyiiiiik begini aku lupa kalau aku sedang merasa tak enak badan dan bahkan aku menunda makan siang.hahaaaa,…dan bisa ditebak..pada malam hari kondisiku semakin memburuk ,hanya terkapar ditempat tidur.

rabu pagi,.

sekali lagi aku terus memaksakan diri untuk berangkat kuliah karena ada presentasi dengan pak Ganteng.  Aku menunggu kuliah berikutnya dengan mengisi perutku,.pergi ke kantin dan memesan minuman hingga menghabiskan 1 gelas teh anget, 1 gelas jeruk anget, susu  coklat, minuman sari kedelai, ,jus tomat ..hohooooo……Aku tak berniat pulang sebelum menyelesaikan kuliah hari itu, .tapi naasnya,.kuliah kosong ouwoooo…

tapi aku tak lantas pulang, aku malah menyempatkan diri untuk mengisi tinta print..sekali lagi aku terlalu memaksakan diri

aku pun mulai tak berkutik, dan segera memeriksakan diri ke Dokter dekat rumah. Katanya sih gejala flu..badan demam plus sakit tenggorokan kalo buat nelan emang sering aku alami. Jiiiah,,,pagi hari setelah bangun tidur aku mendapati mukaku berbentol-bentol ,seketika aku berprasangka bahwa itu adalalah cacar ait. oh, NO  AKU SUDAH TERSERANG VIRUS!

bener dugaanku, kata dokter emang kena cacar air dan gak boleh keluar rumah selama 2 minggu..TT..

021111_0215_chickenpoxc1 

virus itu telah melumphkan aktivitasku dan melemahkan tubuhku. OOOHHH..rasanya amat tidak nyaman dengan bentol merah yang berisi cairan yang memenuhi muka dan tubuhku. virus cacar memang sedang naik daun ditengah pergantian musim seperti ini. Aku menjadi tidak produktif, hanya tidur dan makan,. badan rasanya lemas. hal yang tak kusuka saat sakit adalah kewajiban mengkonsumsi obat. Ada 3 macam obat yang harus disantap,. obat tablet  berwarna pink bundar, obat tablet antibiotik dan obat bernama acyclovir. haaaa aku gak bisa minum obat tanpa pisang (sebenarnya bisa cuma takut gak ketelan dan malah muntah hoeeeeekss)

.yawh,.begitulah cacar menyerangku

setelah aku berhasil menghabiskan obat,.aku datang lagi ke dokter,.dan apa yang kudengar dari dokter “ ini virusnya ganas, mungkin sembuhnya 3 minggu ato 1 bulan, makan dan minum yang banyak ya untuk mempercepat kesembuhan “. TIDAKKK…selama itu ya??

sungguh waktu sangat berharga,. 3 minggu bisa aku habiskan untuk observasi penelitian, tapi sekarang aku harus ikhlas menundanya..disaat teman2 sedang bersemangat dengan penelitianya, sedang mengerjakan proposal maupun mempersiapkan bahan2 penelitian aku harus sejenak menhela napas untuk beristirahat. Tak apalah,.aku tetap bersyukur, seandaninyaa aku sakit ditengah2 observasi justru membuat kacau. Sakit ini adalah ujian dan harus diterima dengan ikhlas. Mungkin Allah  hendak memberi ku bonus pahala. yah, hal terbaik disaat sakit adalah BERUPAYA semakin mendekatkan diri pada yang Kuasa dan tetap berprasangka baik pada Nya. Tidak ada sesuatu kejadianpun yang terjadi atas izin Allah,.Semua telah ada skenarionya dan sebagai tokoh utama aku harus mampu memerankan  sebagai diriku yang ikhlas, tegar dan sabar.

aku tahu bahwa luka cacar akan berbekas, dan mungkin butuh waktu lama untuk mengembalikan semuanya seperti sediakala..semoga bekas sakit ini akan menjadi pelajaran berhaga bagiku..untuk selalu menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri heheeee

Saturday, September 24, 2011

Aplikasi Enzim dalam Pembuatan Wine

 

Dalam proses pembuatan wine, peran beberapa jenis enzim cukup signifikan, khususnya pada proses penghancuran, fermentasi, dan penjernihan. Enzim-enzim yang memiliki peranan penting yaitu pektinase, glikosidase, selulase dan hemiselulase, serta beta-glukanase. Bentuk-bentuk enzim yang ditambahkan dapat berupa bubuk dan cair. Cara penambahannya dapat dilakukan dengan penyemprotan (liquid enzyme), penambahan dalam tangki sebelum penjernihan, dan pemompaan saat penghancuran.

- Pektinase

Enzim pektinase pada dasarnya sudah ada dalam buah anggur, namun berada dalam bentuk inaktif pada pH saat pembuatan wine. Oleh karena itu, perlu penambahan pektinase dari luar. Pektinase secara komersial dihasilkan dari Aspergillus niger. Pektinase komersial biasanya diaktifkan pada suhu 45 - 55ºC dan bekerja dengan baik pada pH 4,8 sampai 5.

Dalam pembuatan wine, pektinase berperan dalam menghidrolisis pektin tak larut (protopektin) yang terdapat pada bubur kulit buah anggur. Enzim ini bekerja pada proses maceration (penghancuran buah) dan clarification (penjernihan). Pektin yang terhidrolilis menyebabkan viskositas jus buah menurun sehingga lebih mudah mengalir dan lebih jernih karena kekeruhan (cloudiness) pada jus disebabkan karena kandungan pektin dalam jus tersebut.

Ada tiga jenis pektinase, yaitu pektin lyase (PL), pektin metil esterase (PME), dan poligalakturonase (PG). Unit asam poligalakturonat terikat dengan gugus metil pada pektin dalam buah anggur. PL akan mengenali dan memotong di antara unit tersebut sehingga struktur pektin terpecah. Selama proses pematangan, kandungan PME meningkat dan enzim ini akan memecah gugus metil dari rantai poligalakturonat sehingga pektin menjadi pektat. Ketika gugus metil hilang, maka PL tidak bisa mengenali substratnya. PG akan mengambil alih karena PG dapat mengenali asam galakturonat tanpa gugus metil yang terikat padanya (pektat) (Lourens dan Pellerin, 2000).

clip_image002

- Glikosidase

Dalam pembuatan wine anggur, enzim ini berperan dalam melepas residu gula dari molekul yang lebih kompleks. Beberapa senyawa pembentuk flavor pada anggur terikat pada residu gula, contohnya monoterpenten dan turunan C13-norisoprenoid. Senyawa prekursor aroma dalam anggur tidak bersifat volatil. Ketika residu gula ini dihilangkan, prekursor tersebut menjadi volatil dan berkontribusi terhadap aroma khas wine. Anggur yang mengandung glikosidase mampu melepaskan senyawa aromatik terpenol dari prokursor non-aromatik.

Namun, dalam pembuatan wine, enzim ini tidak terlalu efisien karena pH optimumnya yang berada pada pH 5, sedangkan pH wine antara 3 – 4. Proses penjernihan pada must juga akan menyebabkan aktivitas glikosidase terhenti (Laorens dan Pellerin, 2000).

- Beta – glukanase

Enzim beta-glukanase endogenus dihasilkan oleh Trichoderma harzianium. Penggunaan enzim ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan proses filtrasi wine. Selain itu, beta-glukanase yang ditambahkan pada saat proses fermentasi berfungsi untuk mempercepat proses autolisis yeast. Dinding sel yeast terdiri dari rantai glukan dan manoprotein. Selama dan setelah proses fermentasi, yeast akan mengalami autolisis yang menyebabkan komponen-komponen dalam sel keluar melewati dinding sel. Secara alami proses ini akan memakan waktu lebih dari bulan setelah fermentasi. Untuk mencapai proses autolisis yang memakan waktu kurang dari 8 bulan, maka harus ditambahkan enzim glukanase komersial. Proses autolisis memiliki keuntungan dalam meningkatkan kualitas wine terutama flavor, yang berasal dari polisakarida yang telah dipecah-pecah menjadi molekul sederhana selama fermentasi. Komponen lain yang dilepaskan selama autolisis juga akan memberikan kontribusi pada flavour wine dan sifat khasnya (Lourens dan Pellerin, 2000).

- Selulase dan Hemiselulase

Enzim selulase dan hemiselulase berperan untuk menghidrolisis komponen selulosa dan hemiselulosa di dalam must pada pembuatan wine. Kedua enzim ini bekerja berbarengan dengan pektinase, penambahannya dilakukan pada saat penghancuran buah. Proses degradasi selulosa akan menghasilkan cellobiose yang selanjutnya akan dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana oleh selulase. Kerja sama antara selulase, hemiselulase, dan pektinase diharapkan dapat memberikan sinergi dalam memecah berbagai molekul yang terdapat dalam jus sebelum diolah menjadi wine. Akibatnya jus akan terdiri dari solid larut dan tidak larut dalam jumlah tinggi, yang kemudian akan disaring untuk menghasilkan jus jernih (Noer F, 2008).

Penambahan pektinase dan selulase selama proses ekstraksi akan memecah ikatan antara pektin dan selulosa sehingga pektin terbebaskan dalam jus. Selanjutnya pektin akan didegradasi oleh pektinase untuk meningkatkan fluiditas jus yang dihasilkan (Bickerstaff).

- Protease

Pada proses pembuatan wine, kandungan protein berasal dari proses autolisis sel yeast dan dari anggur sebagai bahan mentah. Aktivitas enzim proteolitik endogenus seperti protease, yang dilepaskan dari autolisis yeast akan menyebabkan hidrolisis komponen protein menjadi asam amino selama proses fermentasi. Enzim ini dapat dihasilkan oleh Aspergillus oryzae dan memiliki pH maksimum sekitar 2.0 dan stabil pada suhu sekitar 50°C. Menurut penelitian, penggunaan campuran protease komersial dari yeast yang diberikan pada pembuatan wine akan memberikan efek positif pada rasa dan aroma wine (Reed, 1975).

DISUSUN OLEH  :

Anisa Hernindyaningrum , Zikrina Pudjiastuti , Yusna Rahmawati 2010

 

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Fermentasi Wine. Diakses dari http://ptp2007.wordpress.com/2008/02/08/fermentasi-wine/

Anonim. 2009. Pembuatan Wine. Diakses dari http://lordbroken.wordpress.com/2010/06/14/pembuatan-wine/

Anonim. 2010. Klasifikasi Wine. Diakses dari http://asiaexc10harunalrasyid.wordpress.com/category/kamus-singkat-wine-basic-guide/

Bickerstaff, Gordon F. Enzyme in Industry and Medicine. Scotland: Edward Arnold.

Kanlan, dkk. 2009. Makalah Wine. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/24465023/Makalah-Wine

Whitaker, John R. Principles of Enzymology for the Food Science, Second Edition. New York: Marcel Dekker Inc.

Reed, Gerald. 1975. Enzymes in Food Processing Second Edition. New York: Academic Press Inc.

Lourens, Karien dan Patrice Pellerin. 2000. Diakses dari http://www.wynboer.co.za/recentarticles/0411enzymes.php3

pembuatan wine

 

A. PENDAHULUAN

Dalam industri pengolahan makanan, buah-buahan biasanya s diolah menjadi manisan dan jus, buah-buahan juga dapat diekstrak dan difermentasi menjadi wine. Wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari jus buah, terutama anggur yang difermentasi dengan bantuan yeast/khamir. Wine yang dibuat dari buah-buahan dikenal dengan nama fruity wine atau anggur buah.

Pada dasarnya hampir semua buah dapat dibuat wine terutama yang mengandung gula (15 - 18%). Selain anggur, buah-buahan yang pernah diolah menjadi wine yaitu pisang, mangga, dan belimbing. Menurut Hidayat (2008), buah yang baik untuk digunakan dalam pembuatan wine apabila mengandung asam-asam seperti asam tartart, malat dan sitrat. Asam tartart adalah antioksidan dan menghasilkan rasa asam. Asam malat juga dikenal sebagai asam buah terutama pada apel. Asam sitrat adalah pengawet alami dan juga memberi rasa asam.

Karakteristik dan mutu wine ditentukan oleh komposisi bahan baku, proses fermentasi, dan perubahan-perubahan yang terjadi baik alami atau disengaja dalam periode setelah fermentasi selesai (Kanlan, dkk, 2009).

- KOMPOSISI ANGGUR

Anggur dapat diolah menjadi wine karena memiliki kandungan glukosa yang tinggi yaitu 75 – 150 mg/ml (Effendi, 2004). Buah anggur yang telah dihancurkan disebut must, yang terdiri dari 85 – 95% sari buah, 5 – 12% kulit, dan 0 – 4% biji. Komposisi must adalah seperti pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1 Komposisi Must

Komponen

Gram/100 ml

Air
Karbohidrat
Glukosa
Fruktosa
Pentosa
Pektin
Inositol

70-85

15-25
8-25
7-12
0.08-0.20
0.01-0.10
0.02-0.08

Asam organik
Tartarat
Malat
Sitrat
Asetat
Senyawa-senyawa nitrogen

Mineral

0.3-0.08
0.2-1.0
0.1-0.8
0.1-0.05
0.00-0.02

0.03-0.17

0.3-0.5

Sumber : Katlan, dkk, 2009.

- YEAST

Yeast/khamir yang berperan dalam fermentasi, umumnya Saccharomyces sp. Yeast akan mengkonsumsi kandungan gula yang ada pada buah dan mengubahnya menjadi alkohol dan CO2. Saccharomyces cereviceae biasa digunakan untuk fermentasi buah anggur karena khamir jenis ini mempunyai sifat yang dapat mengadakan fermentasi pada suhu yang agak tinggi yaitu 30°C. Selain itu dapat menghasilkan alkohol cukup tinggi yaitu 18 – 20 % (v/v). Khamir jenis ini juga mampu memfermentasi beberapa macam gula diantaranya sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, maltosa dan maltotriosa (Fardiaz, 1989).  Fermentasi etanol oleh Saccharomyces cerevisiae dapat dilakukan pada pH 4 – 5 dengan temperatur 27 – 35°C, proses ini dapat berlangsung 35 – 60 jam.

- KOMPOSISI WINE

Semakin tua umur suatu wine, kualitas wine yang dihasilkan juga semakin baik. Hal itu disebabkan semakin lama penyimpanan, anggur akan terus mengalami proses fermentasi. Kandungan alkohol pada wine berkisar 15-20%.

Dilihat dari komposisi gizinya, wine termasuk minuman yang mempunyai kandungan gizi yang cukup baik. Kandungan energi pada wine sangat bervariasi, tergantung jenisnya, yaitu antara 50-160 kkal/100 gram. Energi pada wine umumnya berasal dari karbohidrat, terutama gula. Wine tidak mengandung lemak sama sekali. Kandungan mineral yang cukup berarti pada wine, yaitu kalium (antara 80-112 mg/100 gram), kalsium, fosfor, magnesium, besi, seng, tembaga, mangan, dan selenium (Kanlan, dkk, 2009).

- KLASIFIKASI WINE

Wine dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Berdasarkan jenis anggur yang digunakan wine dapat dibedakan atas dua macam, yaitu red wine dan white wine (Anonim, 2010). Selain itu, juga terdapat rose wine.

· Red wine

Red wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes).  Beberapa jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot, cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.

· White wine

White wine adalah wine yang dibuat dari anggur hijau atau merah yang dibuang kulitnya. Beberapa jenis anggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.

· Rose Wine

Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red wine. Di daerah Champagne, kata Rose Wine mengacu pada campuran antara White wine dan Red wine.

Berdasarkan kandungan senyawa di dalam wine, jenisnya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu still wine, sparkling wine, fortified wine, dan aromatized wine (Anonim, 2009).

· Still Wine

Still Wine adalah wine murni tanpa variasi ataupun penambahan zat lainnya. Contohnya adalah red wine, white wine, rose wine, dan sweet wine. Sweet Wine adalah wine yang masih mengandung gula yang tidak terfermentasi (residual sugar) atau sengaja ditambahkan setelah proses fermentasi selesai sehingga membuat rasanya menjadi manis. Sweet wine disebut juga dessert wine.

· Sparkling Wine

Sparkling Wine adalah wine yang mengandung CO2 dalam konsentrasi tertentu yang terbentuk melalui proses fermentasi kedua atau melalui proses karbonasi. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne.

· Fortified Wine

Fortified Wine adalah wine yang ditambah distilat wine (Wine spirit atau brandy) sehingga mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%).

· Aromatized Wine

Aromatized wine adalah jenis wine yang ditambah brandy dan direndam bersama tumbuh-tumbuhan obat, akar-akaran, bunga-bungaan, dan kupasan kulit buah.

B. PEMBUATAN WINE

Secara umum, proses pembuatan wine melalui beberapa tahapan. Proses tersebut dapat dilihat dari gaftar alir berikut ini :clip_image001(Anonim, 2007)

Contoh proses pembuatan red wine dan white wine, adalah sebagai berikut :

 

clip_image003

(Anonim, 2007)

Keterangan proses pembuatan wine secara umum :

1. Penghilangan batang (Destemming)

Destemming adalah proses pemisahan batang dari buah anggur yang digunakan dalam pembuatan wine. Berdasarkan proses pembuatan wine, penghilangan batang dilakukan sebelum penghancuran (crushing) dan fermentasi, misalnya pada pembuatan red wine. Namun ada juga yang dilakukan bersamaan dengan penghancuran. Bahkan ada destemming yang tidak dilakukan seperti pada pembuatan white wine. Tujuan dilakukan penghilangan batang untuk menurunkan tanin dan flavor vegetal pada produk wine yang dihasilkan.

2. Penghancuran buah (Crushing)

Penghancuran merupakan proses perusakan kulit, pembebasan isi yang berada di dalam buah. Untuk white wine kulit dari anggur dihilangkan, sedangkan red wine dihancurkan beserta kulitnya. Setelah itu dilakukan pendinginan pada suhu 5 – 10°C dalam waktu 24 – 48 jam. Pada penghancuran buah, terdapat enzim pektinase untuk menghancurkan material anggur. Secara alami, pektin terkandung dalam daging buah yang ditemukan di antara dinding sel. Enzim lain yang berperan dalam crushing adalah selulose dan hemiselulose.

3. Fermentasi

Fermentasi wine adalah proses dimana mash anggur bersama-sama dengan diubah secara reaksi biokimia oleh khamir dan menghasilkan wine. Bahan untuk proses fermentasi adalah gula ditambah khamir yang akan menghasilkan alkohol dan CO2. CO2 akan dilepaskan dari campuran wine menuju udara dan alkohol akan tetap tinggal di fermentor. Jika semua gula buah sudah diubah menjadi alkohol atau alkohol telah mencapai sekitar 15% biasanya fermentasi telah selesai atau dihentikan. Tahap awal proses fermentasi ini pada red wine adalah 5 – 10 hari, white wine 10 – 15 hari. Pada umumnya yeast terdapat dalam buah anggur. Namun penambahan yeast dilakukan untuk menghindari hasil yang tidak diharapkan pada produk akhir wine.

Selama fermentasi, yeast mengkonsumsi substrat gula dari mash anggur sehingga dihasilkan alkohol dan karbondioksida. Suhu selama fermentasi dapat mempengaruhi rasa pada produk wine. Pada red wine 22 – 25°C dan pada white wine 15 – 18°C. Setiap gram gula yang diubah menghasilkan setengah gram alkohol. Enzim yang berperan dalam proses fermentasi antara lain glukosidase, protease, dan β glukanase.

4. Penjernihan (Clarifying)

Penjernihan dilakukan untuk menghilangkan partikel yang mengganggu kenampakan wine. Proses klarifikasi ini terdiri dari penghilangan partikel kasar yang berukuran 5 – 10 mikrometer dan penghilangan partikel yang berukuran 1 – 4 untuk menjernihkan wine. Pada proses ini dibantu oleh enzim pektinase. Partikel pada must anggur memiliki pektin secara alami maupun yang ditambahkan, menjadikan muatannya negatif. Karena pektinase mendegradasi ikatan pada must, sehingga partikelnya ada yang bermuatan positif. Partikel yang muatannya berlawanan dapat bergabung dan terjadilah flokulasi. Partikel yang berat molekulnya lebih besar akan mengendap di bagian bawah sehingga memnudahkan untuk menjernihkan wine.

clip_image005

5. Penuaan (Aging)

Penuaan merupakan tahap penyimpanan wine yang akan mempengaruhi cita rasa wine. Hal yang penting untuk mengontrol selama penyimpanan dan penuaan adalah pengeluaran oksigen dan penambahan dari sulfur dioksida ke level bebas antara 20 sampai 25 μg/ml sebagai antimikrobia dan antioksidan. Kebanyakan wine putih tidak disimpan dalam jangka waktu yang lama setelah fermentasi alkohol. Pada wine merah yang sudah tua antara 1 sampai 2 tahun disimpan dalam tangki kayu (biasanya kayu oak).

6. Pengemasan (Packaging)

Setelah disimpan dalam jangka waktu tertentu maka wine biasanya dikemas dalam botol dengan berbagai bentuk. Kemudian, wine siap untuk dikonsumsi. Biasanya wine dikomsumsi dengan wadah gelas yang berkaki.

 

DISUSUN OLEH : Anisa Hernindyaningrum , Zikrina Pudjiastuti , Yusna Rahmawati.2010