Sunday, January 30, 2011

jejak UFO di Berbah Sleman

 
 
 
UFO..huuh..sebuah misteri bagi manusia, entah benar  tidak keberadannya masih terus dipertanyakan.
Sampai saat  ini aku juga masih bertanya-tanya,beneran ada UFO, alien ya? Ato cuma khayalan dan fantasi ria manusia aja, haa kayak di film2, bahwa ada kehidupan lain diluar galaksi bima sakti ,sebuah kehidupan super multi canggih, terus si alien pada mampir ke bumi karena tertarik keindahan bumi terus pengen menguasai bumi(skenario film bageeet) hee.. Banyak hal yang nggak diketahui manusia dan itu adalah rahasia Sang Pencipta..
 
ccposter
                                           “huwa..indahnya iaa crop circle“
Hem uda lama crop circle yang diduga sebagai jejak kendaraan UFO tersiar, baru2 ini aja ada crop circle di Indonesia yang juga bikin heboh masyarakat..crop circle yang identik dengan  gambar simbol  bentuk geomeris rumit dan ribet , hem karya seni yang  indah,..wah berarti alien juga punya jiwa seni tinggi rupanya hee.. tapi besar  kemungkinan itu ulah manusia kreatif
Penelitian di LN ,katanya sebagian besar crop circle itu buatan manusia..kemungkinan lain karena adanya perisiwa alam sehingga terbentuk dengan sendirinya karena adanya medan magnet bumi ato apalah  gtiu aku juga rada gak ngerti..itu secara scientific..pola pikir ala ilmuwan kelas atas
Nah,kalo orang indonesia ,apa juga berpikir ala ilmuwan  dan pakai nalar ? ato kyak biasa setiap ada kejadian aneh  bin nyeleh dihubungin ma unsur magis ,klenik dss (dan saudara saudaranya) satu trah, disangka gawean jin gitu ato sebagai pertanda buruk..yahh  enggaklah
 
ufo 101_5958vh
                                             “ tuw..crop circle di Berbah “
Well, kalo dilihat , sekilas aja iaa, jejak UFO di Brebah Sleman, itu buatan tangan dan kaki manusia .Aku berkesempatan berkunjung langsung ke daerah persawahan hijau di Brebah  tempat ditemukanya crop circle,tapi sayangnya udah gak boleh masuk ke sawah n ke tebing lagi(walo masi banyak yang ke tebing padahal uda dilarang..wahaa…tidak taat aturan ).
Di atas persawahan ada sutet  dan kabel2, nah kalo ada benda yang  turun ke sawah pastinya bakal ngrusak kabel donk, ..hem disawah  n di taneman padi juga gak ada bekas kebakar dan  radiasi juga kata LAPAN ( sumber dari siaran stasiun tV) haa geje sumbernya
 
101_5946gh 
                                       “ nah, ada sutet  diatas persawahan”
nah hayooo siapa yang ngerancang itu ya..pastinya orang yang punya jiwa iseng,  jiwa seni, n ilmu matimatika kuat  coz buat bikin gambar kayak gitu sepertinya  perlu itung2n matimatika rumit hwahaa ...Baca  tulisan dalam situs studentmagz.com berjudul ‘Fakta di Balik Jejak UFO di Sleman’ ..
 
Nih,  ada hasil wawancara dengan Sri Kaloka dari Lembaga  Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),.. biar tulisannya gak  semakin geje
wawancara detikcom dengan Sri Kaloka, Rabu (26/1/t2011):

Bagaimana Anda menyimpulkan crop circle buatan tangan manusia?

Kan kami sudah di lapangan. Kami menemukan bentuk rebahan padi itu kayak bekas ditekan, kayak dikasih papan, jadi rebah semua padinya. Di polanya ada 3 bulatan, kemudian yang paling tengah ada lubang sedalam 25 cm dan diameter 4 cm. Itu menunjukkan pembuatan circle-circlenya untuk menuju ke tengah itu kan terlihat dibuka-buka. Di ujung tanamannya terlihat tidur, keinjek dan ada orang yang masuk ke situ.

Lebarnya dari satu sisi ke sisi lain nggak sama, nggak serapi bentuk cap. Ada lagi patok PU atau beton setinggi 1 meter, terlihat padinya telungkup tapi ada sebagian tidak. Waktu orang itu menekan dengan papan, nggak kena karena ada patok. Itu sudah cukup membuktikan jika crop circle di Sleman buatan manusia.

Mengetahui ciri-ciri seperti itu dari mana?

Kebetulan kita banyak artikel semacam begitu. Crop circle di Eropa jumlahnya ribuan. Sejak tahun 1980-an jenisnya macam-macam dan banyak. Jadi itu mungkin orang yang buat ini terimajinasi, termotivasi contoh-contoh di dunia, bahkan di youtube sudah ada bagaimana cara membuatnya.

Bapak mempelajarinya dari Youtube juga?

Saya nggak mempelajarinya. Saya cuma melihat, caranya begini, yang persis itu. Karena polanya seperti itu ribuan.

Di Eropa, crop circle untuk apa?

Awalnya itu kan sebuah lahan gandum yang sangat luas. Itu dibuat iklan, promosi, bisa saja. Difoto kan bagus karena tanaman gandum itu bagus, sehat. Bahkan pengLembaga  Penerbangan dan Antariksa Nasionalusaha gandum minta dibuatkan itu sebagai promosi. Tapi pola-polanya itu yang sederhana. Sekarang bisa dibuat rumit, bentuk lingkaran, kotak, paling mudah.


Bagaimana dengan beberapa orang yang menyebut hal itu buatan UFO?


Saya nggak percaya, itu sudah cukup kita buktikan buatan manusia. Kalau UFO saya nggak tahu bentukannya seperti apa. Mungkin kalau bukan manusia apakah ada radiasi atau apa-apa. Oleh karena itu makin terbukti karena tidak ada radiasi.

Saran pada masyarakat jika menemukan sawah berbentuk unik seperti itu bagaimana?

Jangan langsung percaya itu UFO. Kita harus lihat dulu, diperiksa padinya apakah ada bekas orang yang masuk. Karena itu dibuat pada malam hari dan jumlah orangnya tergantung. Kita bisa bentuk tim, orang-orangnya disuruh silent semua. Bekas papan disimpan kembali karena warga yang lihat itu bervariasi. Ada yang bilang pukul 19.00 WIB lewat ke sawah itu belum ada. Ada yang bilang lagi lewat saat pukul 21.00 WIB belum ada.

Saya juga sempat tanya dengan warga sekitar. Yang jelas buatnya semalaman, malam Minggu (23 Januari). Saya nggak tahu apakah pembuatannya untuk promosi. Saya nggak menduga itu. Yang punya lahan tidak minta untuk dibuatkan.


yeeah..setudju pak Sri..jangan langsung percaya gitu aja sebelum  terungkap jelas secara ilmiah hahaa
jikalau memang bukan buatan manusia,, yah itulah kekuasaan Sang Maha Pencipta..keindahan luar biasa yang bukan rekayasa manusia..Subhaanalaah

Resistant starch (RS)

  
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama bagi manusia . Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Umbi-umbian mengandung pati 20-30% (Almatsier, 2004). Pati merupakan sumber karbohidrat, homopolimer glukosa dengan ikatan aglikosidik. Sifat pati berbeda-beda tergantung dari panjang rantai C-nya serta lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri atas 2 fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-D-glukosa, sedangkan amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan α-(1,4)-D-glukosa sebanyak 4-5% dari berat total. Semakin kecil kandungan amilosanya atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, dan memiliki sifat yang semakin lekat nasi tersebut (Winarno, 2002).
Resistant starch (RS) adalah pati dan produk-produknya yang lolos dari proses pencernaan di usus halus dan masuk ke usus besar. Proses pembentukannya terjadi dengan berbagai cara yaitu struktur kimia, pemasakan pangan, modifikasi secara kimia dan pengunyahan makanan (Syamsir, 2008). Resistant starch (RS) atau pati tahan cerna didefinisikan sebagai jumlah dari pati dan hasil pencernaan pati yang tidak diserap di dalam usus halus individu yang sehat (Asp, 1992). Sedangkan secara analis, RS didefinisikan sebagai pati yang tahan terhadap dispersi di dalam air mendidih dan hidrolisis amilase pankreas dan pullulanase, tetapi dapat didispersi oleh KOH dan dihidrolisis oleh amiloglukosidase (Englyst dan Cummings, 1987). Klasifikasi pati berdasarkan kecernaanya meliputi:
a. Pati cepat cerna (Rapidly digestible starch=RDS) terdapat pada makanan berpati yang baru saja dimasak.
b. Pati lambat cerna (Slowly digestible starch=SDS) terdapat pada kebanyakan serealia mentah.
c. Pati tahan cerna (Resistant starch=RS) diklasifikasikan:
1. Pati yang secara fisik sulit dicerna (RS-1) terdapat pada serealia yang digiling tidak halus.
2. Granula pati yang resisten (RS-2) terdapat pada kentang mentah dan pisang.
3. Pati teretrogradasi (RS-3) terdapat pada roti tawar, corn flakes,kentang rebus yang didinginkan.
(Englyst, et al., 1992 dalam Marsono, 1998)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan RS:
1. Proses pengolahan
Proses pengolahan dapat meningkatkan kadar RS pada makanan berpati, antara lain karena adanya pemanasan dan pendinginan berulang, pengeringan dan pembekuan, suhu dan lama pemanasan, kadar air pada bahan berpati (Marsono, 1998). Perbedaan dalam proses pengolahan dapat mengakibatkan perbedaan derajat rekristalisasi pati sehingga menghasilkan perbedaan RS. Jumlah RS kebanyakan produk mentah umumnya sangat rendah, tetapi pengolahan dan penyimpanan dapat mengakibatkan kenaikan jumlah RS (Marsono, 1998).
Pemasakan pada serealia akan menaikkan pati terhidrolisis yang disebabkan oleh gelatinisasi pati sehingga lebih mudah diserang oleh enzim atau lebih mudah dicerna. Tetapi pendinginan dan pembekuan mendorong terbentukknya pati teretrogradasi yang dapat mempengaruhi kecernaan pati. Pendinginan sesudah pemasakan akan mengubah keadaan fisik polisakarida sehingga menurunkan kecernaannya. Dengan kata lain, pemanasan atau perebusan yang dikombinasi oleh proses lain dapat meningkatkan kandungan RS dari suatu bahan (Marsono, 1998).
Pemanasan pati disertai air berlebihan akan mengakibatkan pati mengalami gelatinisasi, suatu proses yang meliputi hidrasi dan pelarutan granula pati (Wursch, 1989 dalam Marsono, 1998). Tetapi pemanasan kembali serta pendinginan pati yang telah mengalami gelatinisasi dapat mengubah struktur pati yang mengarah pada terbentuknya kristal baru yang tidak larut berupa pati terretrogradasi (retrograded starch). Gelatinisasi dan retrogradasi yang sering terjadi selama pengolahan bahan berpati dapat mempengaruhi kecernaan pati di dalam usus halus. Sebagai contoh sejumlah pati pada produk olahan berupa roti tawar dan corn flakes ditemukan tak tercerna dengan sempurna dalam usus halus manusia dan hewan yang ditandai dengan adanya pati dalam digesta pada usus besar. Fraksi pati ini disebut pati tahan cerna atau resistant starch (RS) (Englyst dan Cumming, 1987 dalam Marsono, 1998)
Gelatinisasi merupakan fenomena pembentukan gel yang diawali dengan pembengkakan granula pati akibat penyerapan air yang terjadi pada saat pemanasan dengan air. Gelatinisasi dipengaruhi oleh kandungan air dan jenis pati. Gelatinisasi menambah ketersediaan pati untuk dicerna. Derajat gelatinisasi meningkat selama pemrosesan makanan dan meningkatkan kecernaan pati. Pati yang mengalami gelatinisasi tidak termodinamis equilibrium, sehingga terjadi reasosiasi molekul-molekul pati secara progresif seiring berjalannya waktu.
Rekristalisasi yang juga dikenal sebagai retrogradasi dapat mengurangi kecernaan pati. Amilosa akan mengalami reasosiasi yang lebih cepat daripada amilopektin. Proses pemanasan juga mengubah kandungan hidrasi. Contohnya perebusan akan menambah kapasitas pengikatan air pada pati. Efek pengolahan pada serat pangan meliputi solubilitas dan depolimerisasi yang dapat mempengaruhi efek fisiologis pati pada saluran cerna
Panas yang digunakan dalam proses pengeringan menyebabkan air dalam bahan menguap dan terjadi penggabungan molekul-molekul amilosa sehingga strukturnya menjadi lebih kompak dan sulit dicerna oleh enzim. Penguapan air selama pengeringan juga menyebabkan air yang tersedia dalam bahan tidak cukup untuk proses gelatinisasi sehingga menghambat pengelembungan grenula pati. Pembentukan RS pada pengeringan disebabkan karena degradasi termal dan tidak tersedianya cukup air untuk proses gelatinisasi pati
2. Jenis pati
Granula pati yang kaya akan amilosa mempunyai kemampuan untuk mengkristal yang lebih besar yang disebabkan oleh lebih intensifnya ikatan hidrogen, akibatnya tidak dapat mengembang atau mengalami gelatinisasi secara tidak baik pada waktu pemasakan sehingga tercerna lebih lambat (Marsono, 1998).
3. Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran partikel semakin tinggi rasio antara permukaan dan volume yang berarti akan semakin membesar kemungkinan kontak dan menaikkan serangan enzim sehingga menghasilkan kecernaan yang lebih besar.
4. Pengaruh adanya senyawa lain
Di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan biasanya granula pati diselubungi oleh bahan-bahan yang lain, misalnya serat pangan, lipida, dan protein. Bahan-bahan ini dapat menghambat penetrasi amilase ke dalam granula pati. Adanya gula (sukrosa, glukosa, ribosa dan manosa) dalam gel pati gandum akan menurunkan RS, yang disebabkan kenaikan mobilitas larutan (Marsono, 1998). Serat pangan dapat mempengaruhi kecernaan pati hanya jika serat tersebut menyebabkan penghalangan secara fisik terhadap kontak amilosa dengan pati (Snow O Dea, 1981 dalam Marsono, 1998). Studi kecernaan in vitro terhadap kompleks amilosa-lipid dan pati murni menunjukkan bahwa adanya lipid dapat menurunkan kecernaan pembatasan kontak antara pati dengan enzim (Marsono, 1998).


Aspek gizi dari Resistant Starch menurut Marsono (1998) adalah pengurangan yang besar pada respon glukosa, penurunan kolesterol dan triasigliserol (TAG), mengikat asam empedu, mengurangi kanker kolon, menaikkan volume caecum dan menurunkan pH, bersifat laksatif, menurunkan pH kolon, menaikkan SCFA (asam lemak rantai pendek). Pati memiliki sifat pengikatan seperti serat pangan sehingga pengaruhnya pada penyerapan gizi juga serupa dengan serat pangan. Pada suatu percobaan in vitro membuktikan bahwa pati memiliki kemampuan untuk mengikat asam empedu yang mengakibatkan penurunan plasma kolesterol karena semakin banyaknya empedu yang diikat dan dibuang bersama feses berarti semakin sedikit empedu yang diresirkulasikan ke liver. Dengan demikian diperlukan sintesis empedu yang lebih bayak. Karena bahan dasar empedu adalah kolesterol maka sintesis empedu yang besar tadi akan mengakibatkan pengurangan jumlah kolesterol yang besar pula sehingga akan menurunkan level kolesterol plasma (Marsono, Y., 1999).
Menurut Marsono (1998), pengaruh diet yang tinggi kandungan karbohidrat kompleksnya, termasuk disini resistant starch (RS), akan menunda pengosongan lambung, memperpanjang waktu transit di usus halus, memperlambat hidrolisis pati dan menunda absorbsi sukrosa.
Ada tiga cara analisis RS, yaitu:
  1. In vitro (secara kimiawi), cara analisa RS dengan membuat model saluran pencernaan seperti yang ada dalam tubuh manusia, dan dilakukan simulasi pencernaan pati dengan menggunakan enzim-enzim yang ada di dalam tubuh manusia.
  2. In vivo, dengan menggunakan hewan coba, seperti tikus. Kelebihan cara ini adalah murah bila dibandingkan dengan cara in vitro.
  3. Gabungan, gabungan antara in vitro dan in vivo
Metode in vitro dianggap mahal, maka jarang digunakan dalam penelitian, metode in vivo sering digunakan karena cukup mudah dan murah .

Saturday, January 29, 2011

HFCS

 

HFCS (High Fructose Corn Syrup) merupakan sirup jagung yang telah mengalami proses enzimatis yang bertujuan untuk menghasilkan kandungan fruktosa dengan presentase tinggi sesuai dengan tingkat kemanisan yang dikehendaki. Banyaknya fruktosa menunjukkan tingkat kemanisan HFCS yang dihasilkan, semakin tinggi kadar fruktosanya, semakin manis HFCS yang dihasilkan

Beberapa produk HFCS antara lain HFCS 90 (90 % fruktosa dan 10 % glukosa) dan HFCS 55 serta HFCS 42. HFCS 42 biasanya dicampur dengan HFCS 90 untuk membuat HFCS 55. Tingkat kemanisan HFCS 55 ekuivalen dengan sukrosa dan biasanya digunakan untuk pembuatan softdrink, sedangkan HFSC memiliki tingkat kemanisan yang lebih rendah dan biasa digunakan untuk perisa buah, minuman non-karbonisasi dan produk lain dengan karakteristik khusus, seperti produk-produk yang mengalami fermentasi dan memiliki titik beku rendah.

HFCS yang diolah dari jagung manis dengan kualitas tinggi . Kelebihan HFCS dibandingkan dengan sukrosa, yaitu lebih murah ,bahan baku (jagung) melimpah, lebih mudah dicampur karena berbentuk cairan, lebih unggul karena masa simpan lebih lama

Pembuatan HFCS (High Fructose Corn Syrup) dapat dilakukan dengan tersediaanya substrat pati jagung bagi kegiatan enzimatis untuk mengkonversi glukosa menjadi fruktosa. Secara garis besar, dalam pembuatan HFCS terdiri dari 3 tahap, tahapan yang pertama yaitu

1. perubahan dari pati menjadi oligosakarida (likuifikasi) oleh enzim amylase

2. perubahan dari oligosakarida menjadi glukosa (sacharifikasi) oleh enzim glukoamylase

3. perubahan dari glukosa menjadi fruktosa (isomerisasi) Oleh enzim glukosa isomerase

Berikut skema produksi HFCS:

image

1. Likuifikasi

Tujuan likuifikasi adalah mengubah suspensi pekat granula pati menjadi larutan dextrin yang larut pada viskositas rendah untuk memudahkan penanganan dalam alat-alat pemindah serta memudahkan pengubahan menjadi glukosa dengan enzim glukoamilase. Enzim yang digunakan dalam proses likuifikasi adalah amilase karena mampu menghidrolisis pati menjadi suatu produk yang larut dalam air serta mempunyai berat molekul rendah yaitu glukosa.

Slury pati jagung (30 – 40%) dimasukkan ke dalam pompa, digelatinisasi dan diatur pHnya hingga 5,3-6,5 dan suhunya 105-1100C ditambahkan termamyl (bakteri thermophilic α-amylosa) 0,3-0,6 kg termamyl/ton pati serta cofactor Ca2+ (CaCl2). Ca2+ (CaCl2) berfungsi untuk meningkatkan toleransi enzim amilase terhadap panas. Penambahan enzim dilakukan selama 60 menit sehingga proses likuifikasi berlangsung lengkap. Setelah pemanasan, suspensi pati didinginkan pada suhu kurang dari 900C dan dipertahankan selama 1-3 jam untuk waktu hidrolisis. Hasil Likuifikasi adalah seluruh pati dirubah sehingga nilai dekstrose-eqivalen (DE) sekitar 15 – 20, dan viskositas menurun (semakin cair). Produk dari proses likuifikasi adalah campuran dari beberapa oligosakarida yang mengandung sedikit mono, di-, dan trisakarida .

2. Sacharifikasi

Tujuan dari proses ini adalah untuk mengubah oligosakarida yang telah dihasilkan menjadi D-glukosa sebanyak mungkin dengan menggunakan enzim glukoamilase . Pada proses ini, slurry pati hasil likuifikasi didinginkan hingga 600C untuk mencapai suhu optimal proses sacharifikasi, dan ditambahkan asam hidroklorat hingga mencapai Ph optimum bagi aktivitas enzim glukoamilase, yaitu 4,0-4,5 .Semakin banyak enzim yang digunakan, semakin cepat hidrolisa oligosakarida berlangsung. Akan tetapi, enzim yang berlebihan akan menyebabkan reaksi pembalikkan menghasilkan maltose dan maltotriosa. Proses sakarifikasi berlangsung selama 48 – 72 jam. Produk akhir berupa glukosa dengan nilai DE mencapai 95 – 98.

3. Refining sirup dekstrosa

Slurry pati hasil sakarifikasi dimurnikan slurry pati dan dihilangkan serat-serat jagung serta residu protein atau mineral yang tidak dibutuhkan lagi.Proses refining dimulai dengan proses filtrasi. Filtrasi dilakukan secara vakum yang mampu menjaring protein, serat atau padatan lain. Sirup yang telah disaring tersebut dipompakan ke dalam kolom karbon aktif dan ion exchange dalam bentuk seri untuk lebih memurnikan sirup.

Setelah melalui karbon aktif, sirup tersebut dialirkan dalam tangki-tangki “ion exchange” dan kemudian disaring lagi untuk memisahkan karbon yang terikut dalam sirup. Fungsi “ion-exchange” ialah untuk menghilangkan zat-zat mineral dalam sirup dan residu protein atau zat-zat warna yang mungkin lolos dari kolom karbon aktif. Tahap berikutnya adalah pengentalan kembali dengan menggunakan evaporator.

4. Isomerisasi

Pada tahap isomerasi, D-glukosa yang dihasilkan dari proses sebelumnya diubah menjadi D-fruktosa dengan enzim glucose isomerase yang berlangsung pada suhu 600C dan pH 7-8. Suhu yang berlebihan akan menyebabkan glukosa dan fruktosa yang dihasilkan terdekomposisi menjadi asam organic yang dapat menimbulkan warna yang tidak diinginkan pada produk ini. Banyaknya fruktosa yang dihasilkan akan menunjukkan tingkat kemanisan HFCS yang dihasilkan. Semakin tinggi kadar fruktosanya, semakin manis HFCS yang dihasilkan.

. Glukosa dapat dirubah strukturnya menjadi fruktosa atau sebaliknya, fruktosa dapat dirubah menjadi glukosa dengan bantuan enzim yang sama yaitu glukosaisomerase. Enzim tersebut “reversible” artinya dapat mengkatalis ke aksi bolak-balik maka produk akhir selalu merupakan campuran dari glukosa maupun fruktosa. Komposisi campuran dari kedua jenis gula tersebut dapat bervariasi tergantung kondisi reaksi, suhu dan keasaman dimana proses isomerasi berlangsung.

Sirup kental dengan kadar padatan 45 % dimasukkan ke dalam isomerasi selama 15 menit untuk mengatur pH 8.0 dan penambahan Mg sulfat sebagai promts, sirup dipompakan ke dalam kolom-kolom isomerasi. Sebelum proses dimulai, suhu (600C) diatur secara cermat, dilakukan aerasi dalam kolom sehingga mencapai kevakuman 254 mm Hg dan enzim gluko isomerasenya disiapkan. Adanya oksigen terlarut dapat memblokir reaksi isomerasi. High Fructose yang diproduksi mengandung fruktosa 42%, 50 % glukosa dan 8 % oligomerasi (gula lain).

5. Refining HFS

Tahap terakhir adalah pemekatan dalam multiple effect evaporator, sehingga diperoleh sirup fruktosa dengan kadar bahan kering 71 % dan gula (campuran) :92-95%. Sirup ini disebut HFCS 42.

“High Fructose Syrup” yang diperoleh ditampung dalam tangki penampung dan kemudian dialirkan ke dalam filter, karbon aktif dan “ion-exchange” kolom seperti yang digunakan dalam proses pemurnian sirup glukosa. Karbon aktif mengambil senyawa berwarna yang terjadi selama proses isomerasi dan “ion-exchange” mengambil garam anorganik yang digunakan dalam proses isomerasi sehingga kadar abu dapat ditekan menjadi serendah mungkin.

Sirup HFS yang diperoleh disaring lagi, dipanaskan pada suhu di bawah diskolom HFS untuk meningkatkan kekentalan sirup sehingga mencapai kadar padatan terlarut 71 %, disaring lagi baru ditampung ke dalam tangki-tangki penyimpanan.

ENZIM AMILASE

Enzim amilase dapat diproduksi oleh berbagai jenis mikroorganisma terutama dari genus Bacillus, Psedomonas dan Clostridium. Bakteri potensial yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk memproduksi enzim amilase pada skala industri antara lain Bacillus licheniformis dan B.stearothermophillus. Bahkan penggunaan B.stearothermophillus lebih disukai karena mampu menghasilkan enzim yang bersifat termostabil sehingga dapat menekan biaya produksi.

Amylase terbagi menjadi tiga grup yaitu α-amylase yang memutus ikatan pada bagian dalam substrat (endoamylase), β amylase yang menghidrolisis dari ujung gugus non reduktif dari substrat (eksoamylase), dan glukoamylase yang memutus gugus non reduksi terakhir pada molekul substrat.

α-amylase

Enzim α-amylase terdapat dalam tanaman, jaringan mamalia, dan mikroorganisme. Enzim ini memutus komponen pati secara random pada bagian tengah, dengan memproduksi gula reduksi.

Kecepatan reaksi dengan α-amylase pada berbagai variasi polisakarida menunjukkan bahwa amilosa terhidrolisis paling cepat dibandingkan dengan polysakarida yang lain. Aktivitas α-amylase pada fraksi amilosa dari pati berlangsung dalam dua tahap. Awalnya, terjadi degradasi secara cepat dari amilosa menjadi maltose dan maltotriosa. Pada tahap ini terjadi pemutusan substrat secara acak oleh enzim tersebut. Tipe pemutusan cepat dan kehilangan viskositas serta dapat terikat iodine karena dihasilkan amilosa. Tahap kedua lebih lambat dibandingkan yang pertama, meliputi hidrolisis lambat dari oligosakarida, dengan bentuk glukosa dan maltose pada produk akhir. Pada tahap kedua ini tidak mengikuti pola pemutusan acak pertama. Enzim yang berbeda akan menghasilkan dextrin yang berbeda pula.

Stabilitas enzim α-amylase sangat dipengaruhi oleh pH dan suhu. Efek dari pH terhadap stabilitas dan aktivitas amylase penting dalam banyak praktek. Aktivitas maksimum dari amylase pada kondisi asam antara pH 4.5-7.0, tetapi bentuk aktivitas optimumnya berbeda tergantung sumber (asal) enzim. enzim α-amylase dari bakteri dapat stabil pada suhu tinggi dan dapat lebih baik untuk diaplikasikan. Dalam produksi minuman seprti HFCS juga lebih baik menggunakan enzim α-amylase bakteri karena stabil pada kondisi panas.

β-amylase

β-amylase menghidrolisis ikatan 1,4 glikosidik di pati dan glikogen dengan perubahan konfigurasi posisi atom c 1 dari α ke β. Perubahan konfigurasi ini sebagai alasan enzim ini dinamai β-amylase tetapi tidak menunjukkan bahwa enzim ini dapat mengenali ikatan β-glikosidak. Enzim β-amylase tidak mampu memutus ikatan α-1,6 glikosidik pada amylopektin dan tidak dapat mendekati ikatan itu. Amilopektin dapat diputus-putus rantai cabangnya dan menghasilkan 50-0% maltose. Sisa dari pemutusannya disebut limit dextrin.

Pemutusan ikatan glikosidik pada 1,4 glikan dimulai dari ujung gugus non-reduksi. Enzim menghidrolisis ikatan glikosidik secara berselang-seling, maka produk reaksi ini adalah

-maltose saat enzim bekerja pada molekul rantai lurus dengan nomor genap dari residu glukosa;

-saat enzim bekerja pada rantai yang terdiri dari nomor ganjil residu,

-beberapa glukosa dan maltotriosa juga ditemukan pada produk akhir.

pH optimum β-amylase adalah antara pH 5 dan pH 6, dan sangat stabil antara pH 4 dan pH 8-9 pada 20 C selama sedikitnya 24 jam. Diluar kisaran pH ini, dan terutama saat kondisi asam, β-amylase dari kedelai lebih stabil daripada ezim yang sama yang berasal dari gandum dan barley malt.Kestabilan terhadap panas β-amylase tergantung dari sumbernya.

Saturday, January 8, 2011

pola tidur..

antara kebiasaan dan kondisi ideal…

HEEM..berapa jam sih waktu tidur yang baik?? Abis aku ngerasa waktu tidurku terlau lama, kayak bayi aja..kadang ngiri sama temen2 kuk bisa ya mereka tidur  cuma 4-5 jam perhari tanpa teganggu rasa ngantuk disiang hari padahal aku biasanya tidur lebih dari 5 jam. Kalo kurang dari itu kemungkinan besar laah pasti ngantuk dikelas ..jadi gak ngerti dosen jelasin apa, parahnya lagi kalo diliatin temen n dijadiin bahan tertawaan.hahaa..ngantuk dikelas tuw hal paling ngak enak seduniaa hahaa lebai..kalo nanya ke temen2  jumlah jam tidur dan pola tidur  mereka relative berbeda. Hem setau aku kalo kurang tidur tuw gak baik buat kesehatan tapi gimana sama orang2 sibuk dan sukses yang rata-rata bisa  tidur kurang dari 7 jam?

Sulit juga buat ngatur pola tidur yang baik, jam berapa harus tidur, jam berapa bangun,,kalo uda nguaaap dan ngantuk gak tetahankan tanpa ba bi bu be bo blegg ..fiuuh
Yuphy,rasa-rasanya  butuh pengetahuan ney buat mengatur tidur biar berkualitas hehe.. Nah ini ada  sepenggal artikel dari beberapa sumber sebagai bahan  pertimbangan bagaimana sebaiknya mengatur tidur..
" Mitos : Saya akan baik-baik saja jika hanya tidur selama 4 atau 5 jam
Fakta : Memang betul ada orang-orang yang jumlah jam tidurnya hanya sedikit, yaitu hanya 4 atau 5 jam tidur di malam hari. Hal ini terkait dengan profesi orang tersebut.
Sebagian besar orang membutuhkan tidur selama 6-8 jam. Sehingga kecil kemungkinannya jika seseorang tidur dalam waktu yang relatif singkat tanpa mengalami gangguan kesehatan.
Tak jarang, pada hari libur kita bangun lebih siang dari biasanya. Jam biologis manusia dimulai saat bangun tidur. Jika jam biologis terganggu atau bergeser, akan mengganggu jam tidur berikutnya. Jam tidur manusia hanya boleh bergeser plus/minus 1 jam.
Misalnya, Anda setiap hari bangun jam 5. Jika ingin bangun lebih siang, tidak boleh lebih dari jam 6. Jika malamnya Anda begadang, sebaiknya tak bangun terlambat atau lebih dari jam 6.
Demikian juga sebaliknya. Jika terbiasa bangun jam 5 dan pada suatu ketika ingin bangun lebih awal, paling tidak Anda bangun jam 4. Tidak kurang dari jam 4. Kompensasinya, untuk mengganti waktu tidur yang kurang, Anda bisa tidur lebih awal atau tidur siang sebentar (tak lebih dari 30 menit).
Lama jam tidur sebenarnya relatif. Ahli di Jepang pernah melakukan penelitian dan membuktikan bahwa orang yang tidur 6-8 jam sehari, umurnya lebih panjang. Pada kenyataannya, tak sedikit orang dengan jam tidur sedikit atau tidur lebih lama, tetap sehat. "
 INILAH.COM, Jakarta - Ilmuwan tak dapat mengatakan dengan tepat berapa banyak kebutuhan tidur setiap orang. Tapi ada beberapa pedoman yang Anda harus tahu.Yang harus diingat, tidur kurang dari enam atau tujuh jam dalam satu malam berkaitan dengan risiko tekanan darah tinggi, hipertensi, obesitas, diabetes dan kanker.Tapi seberapa besar peran tidur pada kesehatan dan berapa banyak kebutuhan tidur setiap orang, masih merupakan misteri. Beberapa penelitian memberi kesan bahwa orang tua bisa tidur lebih sedikit.
Penelitian dilaporkan dalam jurnal Current Biology pada 2008 menemukan kebutuhan tidur ini. Ketika diminta tinggal di tempat tidur selama 16 jam dalam gelap setiap hari selama beberapa hari, peserta muda rata-rata tidur 9 jam. Sementara orang tua selama 7,5 jam menutup-mata. Dan studi pada 1 Februari 2010 di jurnal Sleep menyimpulkan orang tua membutuhkan tidur lebih sedikit.
Beberapa pedoman umum dari Mayo Clinic tentang berapa banyak tidur yang dibutuhkan adalah anak-anak prasekolah 11 jam, anak usia sekolah 10 jam , remaja 9 jam, dewasa: 7-8 jam, orang tua 7-8 jam. "
http://teknologi.inilah.com/read/detail/1028052/berapa-jam-tidur-yang-baik

Hem berrati paling nggak aku butuh 7-8 jam untuk tidur, yihaa.. pada dasarnya  emang sebanyak itu jam tidurku, nah ada lagi atikel tips ampuh craa tidur yang bailk…semoga bisa dipahami dan diaplikasikan menjadi sebuah  kebiasaan


Berikut tips ampuh cara tidur yang baik adalah seperi dibawah ini
1. Jumlah jam tidur ideal
Bagi kebanyakan orang, jumlah jam tidur yang ideal adalah tujuh sampai sembilan jam per hari. Bagi banyak orang bahkan lebih memerlukan tidur selama sembilan jam daripada tujuh jam.
Hem,yang mempengaruhi waktu jam tidur berbeda apa ia? Kondisi fisik, aktivitas,?
2. Tidur lebih awal.
Biasakan tidur sebelum jam 11 malam, karena kebanyakan sel-sel tubuh melakukan fungsi perbaikan dan pemulihan pada jam-jam 11 malam s/d 1 dini hari. Misalnya, empedu menetralkan racun selama periode ini. Jika anda terbangun, maka racun akan kembali ke hati, yang kemudian akan dialirkan kembali ke dalam sistem peredaran darah.
Untung aja sebelum jam 11 biasanya udah tidur,,selamat  dari serangan racun,tapi kadang  tersadar jam 1 ,,wah  racunya udah selesai dinetralin belum yaaaa  . wak serem juga kalau racun yang belum dinetralkan menyebar ke seluruh tubuh,,hiiii…hayoo yang suka begadang ampe tengah malam untuk  hal yang kurang bermanfaat ,dikurangi kebiasaannya jangan jadi makhluk malam haha ^_^..risikonya gak main-main.
3. Ritme tidur yang tetap.
Biasakan tidur dan bangun di waktu atau jam yang sama dalam setiap harinya. Ini akan membantu tubuh Anda untuk memiliki ritme tidur dan membuatnya lebih mudah untuk tertidur dan bangun di pagi hari.
untuk tidur dan terlelelap sih gampang,tinggal rebahkan badan di tempat tidur... tapi ritme tidur yang tetap emang bikin lebih gampang bangun pagi hari,,tiba-tiba aja udah melek  secara alamiah haaha dan merasa harus bangun.
4. Biasakan tidur dalam keadan gelap.
Ketika cahaya mengenai mata anda, ini akan mengganggu irama sirkadian dari kelenjar pineal dan produksi melatonin dan serotonin, hal ini tentu saja dapat mengganggu kualitas tidur anda. Anda dapat mematikan lampu kamar, atau menggunakan lampu redup, atau tidur dengan penutup mata.
melatonin ,serotonin apa yaa?gunannya terkait kualitas tidur buat apa?” haa ada yang tau?
“ hormon kebahagiaan kayaknya..
5. Hindari makan sesaat sebelum tidur
karena proses pencernaan dapat mengganggu tidur. Selain itu, makan biji-bijian dan gula akhirnya dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah), yang dapat menyebabkan kelaparan dan gangguan tidur.
6. Hindari nonton TV sebelum tidur.
Bahkan lebih baik lagi tidak menempatkan TV di kamar tidur. Tayangan TV merangsang ke otak, yang mengganggu kelenjar pineal, sehingga dapat menyebabkan sulit untuk tidur atau tidur dengan kualitas baik. Hal yang sama berlaku untuk menghindari kebiasaan membaca ‘buku serius’ sebelum tidur. Jika Anda membaca sebelum tidur, pilihlah buku-buku yang santai dan damai seperti literatur spiritual.
waha justru setelah membaca buku serius kayak buku kuliah atau jurnal malah bikin  aku ngatuk dan ketiduran,,wehee "
7. Pakailah kaos kaki ketika tidur.
Karena kaki memiliki sirkulasi darah yang sedikit, jika anda kedinginan di malam hari, maka kaki cenderung akan merasa kedinginan lebih dulu, hal ini dapat mengganggu tidur Anda.
iyaa seey, terkadang kaki terasa  paling kedinginan..”
8. Hindari penggunaan jam beker atau alarm keras untuk membangunkan anda.
Hal ini bisa membuat badan anda sangat stres karena terbangun secara tiba-tiba oleh suara keras. Idealnya, Anda harus tidur sampai tubuh Anda secara alami terbangun. Jika Anda memerlukan alarm, gunakan simulator cahaya matahari, yang memancarkan cahaya secara bertahap sampai intensitas penuh selama 45 menit, sama seperti matahari pagi. Terbangun secara perlahan secara alami tidak akan memicu adrenalin anda.
gyahaaa..sering banget pake jam weker,terkadang emang langsung bangun karena kaget,tapi emang sengaja biar bisa bangun karena alasan mengerjakan tugas kuliah atau laporan
9. Jika tidur, usahakan anda tidak dapat melihat jam.
Jika anda mengalami sulit tidur, kehadiran jam dapat menimbulkan kekhawatiran dan membuat anda terus terjaga menatap waktu.

10. Jika anda tidur dengan banyak yang di pikirkan, mungkin bisa diatasi dengan menulis di buku harian sebelum anda pergi tidur.Tuangkan semua yang ada dalam pikiran anda ke dalam kertas untuk menjernihkan pikiran Anda.

11. Tidurlah dengan suhu kamar yang membuat anda merasa nyaman dan jaga agar suhu tetap konstan jika suhu berubah lebih dingin atau lebih hangat dari itu dapat mengganggu tidur anda.

12. Makanlah makanan yang mengandung protein tinggi, beberapa jam sebelum tidur.
Hal ini dapat memenuhi kebutuhan L-triptofan untuk memproduksi melatonin dan serotonin. Mengkonsumsi buah-buahan juga dapat membantu triptofan melancarkan aliran darah ke otak.
Oug   protein ia? Triptofan kalau gak salah  jenia asam amino berati melatonin dan serotonin   berhubungan dengan metabolisme protein. Sedikit memberi penjelasan  point 4.

13. Penggunaan obat, baik resep dokter maupun obat bebas dapat memiliki dampak negatif pada tidur anda.Jaga agar penggunaan obat hanya jika benar-benar diperlukan saja.

14. Hindari kafein dan zat perangsang lainnya
karena dapat memiliki efek stimulasi yang tahan lama pada sistem saraf.
minum kopi yang tinggi kafein punya efek stimulasi siistem saraf dan bikin tahan melek,tapi ada juga tuw orang yang uda muinum kopi tetap ngantuk, mugkin toleransi tubuh terhadap kafein tiap orang beda..mungkin tergantung dari kebiasaan minum kopi  hoo.
15. Hindari konsumsi alkohol.
Meskipun alkohol akan membuat orang mengantuk, efeknya dapat membuat anda sering terbangun beberapa jam kemudian, dan anda akan sulit untuk bisa tidur kembali.

16. Hindari makanan yang sensitif bagi anda
karena mungkin memiliki efek negatif pada tidur anda.

17. Jika Anda cenderung terbangun di malam hari untuk buang air kecil,
jangan minum dalam waktu 2 jam sebelum tidur.

18. Jika memungkinkan, cobalah mandi air panas, shower atau sauna selama sekitar 30 sampai 60 menit sebelum anda tidur.Panas memiliki efek relaksasi pada tubuh.
hah kayaknya yang ini perlu dicoba..”
19. Jangan membawa pekerjaan ke tempat tidur atau kamar tidur anda.
Jika Anda melakukannya, Anda mungkin menemukan lebih sulit untuk memisahkan dari aktivitas kerja ketika mencoba untuk tidur.

20. Olahraga dapat membantu menghilangkan stres dan membersihkan pikiran anda,
tetapi berolahraga akan menghasilkan energi pada tubuh, oleh karena itu jangan berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.

21. Rileks sebelum tidur.
Bagi beberapa orang, mendengarkan suara alam, seperti curah hujan, atau gelombang laut, dapat menimbulkan perasaan tenang. Anda dapat mendengarkan tiruan suara alam dan mungkin akan membuat cepat tertidur. Anda juga dapat rileks misalnya dengan melakukan meditasi atau yoga. Musik yang lembut juga dapat membantu anda tenang.

22. Tidur di tempat tidur yang nyaman.
Jika kasur anda melengkung, bersuara berderit, atau jika anda bangun dengan tubuh pegal atau sakit punggung, sudah waktunya untuk membeli kasur baru. Hindari waterbeds, karena kasur jenis ini tidak baik bagi tulang belakang anda

http://baru2.net/tips-ampuh-cara-tidur-yang-baik.html

hem kebiasaan buruk sebelum tidur harus segera dikukus abis eh dikikis abis sebelum mengakar mpe tua,mumpung masih muda mulai dengan kebiasaan yang baik agar sentiasa sehat,segar dan bugar yihaaaaaa.....


Friday, January 7, 2011

teknologi daging dan ikan..Pengolahan sosis



 sebuah rangkuman  hasil pembelajaran


Lemak daging
Lemak berada dalam komplek yang berikatan dengan air dan protein. Denaturasi protein menyebbakan terbentuknya drip-drip lemak. Ini merupakan Indikasi kualitas daging yang buruk karena daging telah kehilangan lemak sehingga rasa gurih berkurang. Ada 2 macam lemak dalam aging berdasarkan posisi keberadaanya:
1. Marbling
Penyebaran lemak didalam daging . daging marbling cocok untuk pembuatan steak.
2. Finish
Penyebaran lemak dipermukaan(diluar) daging, contohnya gajih. Daging finish mutunya lebih rendah karena mudah teroksiasi

Kandungan lemak daging 18-30% tersusun atas gliserida dan FFA. Perbedaan jenis asam lemak akan menentukan melting point dan palatabilitas daging.

Teori penyebaran asam lemak ada 3
1. Even distribution
2. GS3 atau GU3
3. Random distribution
Tidak ada aturan bagaimana gliserida dapat berikatan dengan SFA/UFA, jadi semua mempunyai kesempatan/peluang yang sama (GS 3, GU3, GS2U,GSU2)
TEORI RANDOM DISTRIBUSI TERBATAS. Mengatakan bahwa tidak semua asam lemak tersebar merata dalam trigilerida namun yterbatas Karen aktivitas enzim sehingga dihitung berdasarkan hasil random distribusi.
4. Restrichted Random distribution


PENGOLAHAN SOSIS
SOSIS adalah bahan makanan (system emulsi) yang terbuat dari daging giling yang dihaluskan dan dicampur dengan bumbu-bumbu, filler,binder yang dimasukkan akan wadah selongsong sehingga bentuknya simetris.
Factor yang harus diperhatikan dalam pembuatan sosis adalah
1. Daging
Daging lean meat lebih baik digunakan dari pada fat meat karena mudah dicincang, sebagai pembentuk body sosis yang baik, emulsifier dan sumber protein aktin myosin. Fat meat susah dicincang dan penyebaran lemak dalam system emulsi tidak merata.
2. Lemak
Lemak yang dianjurkan dalam pembuatan sosis adalah 20-25%. Lemak merupakan pembentuk emulsi, memberi palatabilitas. Biasanya digunakan minyak nabati seperti minyak jagung.
3. Bahan curing
Dianjurkan tidak melebihi 200 ppm pada produk sosis. Senyawa untuk curing adalah garam sendawa ( natrium nitrat dan atau natrium nitrit). Keberadaan senyawa ini akan memperbaiki warna merah pink stabil.
4. Bahan pengisi (filler)
Bahan pengisi berasal dari bahan sumber karbohidrat. Biasanya adalah tepung terigu sebanyak 3%. Filler akan berikatan dengan air membentuk masa (pada saat emulsifikasi) dan mengalami gelatinisasi pada proses pengasapan atau perebusan sehingga membantu stabilitas emulsi.
5. Bahan pengikat (binder)
Bahan pengikat nerasal dari bahan sumber protein, contohnya adalah susu skim. Biner akan berikatan dengan air membetuk masa, memperkuat kemmapuan emulsifier daging sehingga emulsi semakin stabil
6. Garam
Garam digunakan untuk memperbaiki rasa, mengekstrak dan melarutkan aktin myosin yang berperan sebagai emulsifier dan berfungsi untuk menghambat aktivitas mikrobia.
7. BTP
Biasanya ditambahkan bahan pengenyal (STPP), Penstabil emulsi lesitin, vitamin C sebagai antioksidan.

8. Casing
Casing yang digunakan bisa casing alami dari usus kambing atau babi dan casing sintetis (dapat dimakan

9. Formula

Proses untuk membuat sosis terdiri dari pemotongan,curing,penggilingan,emulsifikasi (chopper), pemasukan dalam casing,pemilinan, pengasapan,perebusan
1. Pemotongan
Daging dipotong dan dihilangkan lemak dipermukaanya
2. Curing
Daging potong ditambah dengan campuran garam nitrit nitrat dan disimpan dalam lemari es selama 24 jam.
Curing bertujuan untuk memperpanjang masa simpan daging,menghambat aktibitas mikrobia terutama Clostridium botulinum, memperbaiki flavor dan tujuan utamanya adalah memperbaiki warna daging menjadi merah pink.

3. Penggilingan
Daging curing digiling dan ditambah garam untuk melarutkan dan mengekstrak aktin, myosin

4. Emulsifikasi
Daging giling dimasukkan dalam chopper ditambahkan minyak jagung, bumbu-bumbu, air es, tepung terigu, susu skim , sampai halus dan merata terbentuk emulsi stabil yang ditandai dengan daging tidak lengket pada jari.
Hal yang perlau diperhatikan adalah waktu emulsifikasi. Waktu tidak boleh terlau lama karen akan menyebbakan overchopper, yaitu fenomena terbetuknya drip-drip karena pemecahan globula lemak memperbanyak luas permukaan globula sehingga protein aktin miosin tidak mampu lagi berfungsi sebagai emulsifier ,meyelebungi semua globula. Overchopper ini mengakibatkan emulsi menjadi tidak stabil.
Suhu chopping yang tinggi dapat mengakibatkan denaturasi protein, WHC menurun, kemampuan meyelubungi globula lemak menurun sehingga emulsi tidak stabil.

5. Pemasukan dalam casing
Emulsi dimasukkan dakam cetakan dan casing hingga casing terisi penuh dan tidak ada rongga udara/ruang kosong namun tidak boleh terllau padat .Casing bia berasal dari usu kambing(alami) atau dari celuloasa/plastic (sintetis)

6. Pemilinan
Emulsi sosis dalam casing dipilin dengan benang atau tali sepanjang 10-15 cm kemudian digantung untuk pengasapan

7. Pengasapan
Pengasapan dilakukan pada suhu 70 derajat Celcius selama 30 menit, asap diusahakn menempel dan masuk ke dalam casing sehingga sosis berflavor asap.
PPengasapan adalah suau cara pengawetan bahan makanna terutama pada dging dan ikan.
Fungsi asap sebagai bahan pengawet karena :
-penggunaan suhu tinggi mempunyai efek pengeringan
-asap mengandung senyawa antioksidan fenol sehingga mampu mencegah oksidasi lemak
-asap member efek antiseptis dan germiside karena adanya kombinasi pengasapan, pengeringan dan pemanasan, adanya komponen fenol dan aldehid mencegah perumbuhan mikrobia.

Efek terhadap kualitas
- Daging menjadi empuk karena adanya kombinasi suhu tinggi dengan kelembaban relative tinggi
- Kenampakan menjadi mengkilap karena ada aldehid, fenol,resin
- Memberikan flavor yang baik karena terdpat komponen fenol, asam karboksilat dll. Fenol sangat berperan dalam pengasapa sehingga dijadikan idek kualitas pada pengasapan.
- Asap memberikan warna menarik akibat adanya rekasi antar asam amino (reaksi maillard)dalam daging.
- Pengasapan suhu tinggi mengurangi residu nitrit

Pengaruh pengasapan
- Pengasapan tidak banyak mempengaruhi jumlah lemak dan protein, tetapi berpengaruh besar pada kandungna air.asam amino lisin mengalami penurunna drastic, beberapa vitamin larut air mengalami penurunna, thiamin, niasin, riboflavin juaga akan hilang
- menghilankan Reaksi NO dengan protein daging membentuk nitrisamin yang berfifat karsinogen
- Timbulnya senyawa yang bersifat racun seperti benzo (L)pyrene pada pengasapan secara traditional Karen penggunaan suhu tinggi

8. Perebusan
Sois asap direbus selama 100 derajat Celcius selama 10 menit. Tujuan perebusan aalah untuk mematangkan sosis dan menghilangkan asap yang menempel.

Teknologi Daging dan Ikan 2..warna pada daging





sedikit rangkuman untuk belajar..

Warna  Pada Daging

Merupakan sifat kualitas yang penting karena merupakan persepsi awal konsumen. Pigmen yang berhubungan dengan warna adalah pigmen darah hemoglobin terutama alam aliran darah dan mioglobin yang terdapat alam sel. Mioglobin merupakan pigmen utama yang bertanggungjawab pada warna daging.bentuk mioglobin salah satunya adalah oxymioglobin.
Bentuk lain dari mioglobin ditandai adanya oxidasi besi dari heme didalam mioglobin dari bentuk Fe 2+ (ferrous) menjadi Fe 3+ (ferric), disebut sebagai metmioglobin dan berwarna coklat. Metmiglobin adalah pigmen utama penyebab penyimpangan warna daging yang normal sebagai akibat dari oksidasi atom besi. Nampaknya merupakan pigmen merah kecoklatan yang tidak diinginkan. Reaksi ini dapat reversible sepanjang ada senyawa pereduksi, seperti NADH (nicotinamide adenine dinucleotide) didalam daging. Ketika kemampuan pereduksi dari otot hilang, namun, warna dari daging tetap coklat karena atom besi dari heme yang telah teroksidasi tidak dapat direduksi. daging yang demikian masih menyenangkan untuk dikonsumsi setelah dimasak (Cross, dkk., 1986).

Pada nilai pH <5,4, oksidasi mioglobin akan terjadi. pH yang rendah akan menyebabkan denaturasi terhadap protein globin yang mempertahankan heme dan berikutnya mengakibatkan pelepasan oksigen dari heme demikian juga oksidasi molekul besi. Asam adalah agen oksidasi yang dikenal baik dan oleh karena itu mengoksidasi mioglobin tereduksi menjadi metmioglobin. Karena pH menurun secara kontinu, maka tingkat oksidasi yang terjadi akan meningkat.
Perubahan warna daging dapat juga dihubungkan dengan kontaminasi bakteri aerobik atau anaerobik tergantung pada kondisi dimana terjadi. Permintaan oksigen yang tinggi bagi bakteri aerobik pada fase logaritmik dari pertumbuhan mengakibatkan pembentukan metmioglobin, menghasilkan pengaruh terhadap perubahan warna. Peningkatan jumlah bakteri aerobik mengakibatkan permukaaan daging berubah warnanya dari merah oksimioglobin menjadi coklat metmiglobin dan kemudian ke ungu mioglobin tereduksi Setelah pembentukan metmioglobin, oksidasi lebih lanjut yang merubah mioglobin disebabkan oleh enzim dan bakteri yang akan menghasilkan warna coklat, hijau, dan senyawa –senyawa dengan penampilan memudar.




Ada 2 macam warna daging, yaitu
1.    PSE (Pale Soft Exudative) 
Daging berwarna light red. Hal ini disebabkan perlakukan pada hewan sebelum disembelih. Biasanya hewan dikarantina sebelum disembelih dan diberikan pankan Apabila pakan yang dimakan oleh hewan banyak maka kelebihan karbohidrat yang berasal dari pakan yang dikonsumsi akan dirubah dalam tubuh ternak menjadi glikogen (pati hewan) yang akan disimpan didalam hati dan otot. Selama hewan hidup ATP banyak diproduksi dari metabolise glikogen secara aerob. Ketika hewan telah mati maka ATP yang tersisa masih banyak sehingga mengakibatkan  waktu umtuk masuk fase rigor mortis lama,setelah hewan mati,glikogen dirombak menjadi asam laktat dalam kondidi anaerob. Asam laktat yang terbentuk  banyak dan akan terakumulasi sehingga menyebabkan penurunan PH cepat dan tajam.PH yang turun mengakibatkan WHC protein turun dan memperbanyak air bebas. Air bebas  akan melarutkan mioglobin. Hal ini akan membuat warna yang terbentuk adalah light red.


2.    DCM (Dark  Firm Muscle).
Apabila pakan yang dimakan ternak sedikit maka sisa ATP dan glikogen  setelah hewan disembelih hanya sedikit.  Waktu untuk masuk fase rigor mortis lebih cepat. Asam laktat yang terbentuk sedikit sehingga PH tidak mengalami penurunan yang significan . WHC protein tidak menurun secara significant menyebabakan sedikitnya air bebas. Mioglobin tidak banyak terlerut dalam air bebas sehingga warna daging menjadi merah gelap.