Thursday, May 9, 2013

cerita nadia

 

hari ini rasanya terlalu lelah untuk terus membenamkan diri  dalam pusaran kehidupan. selalu , sepanjang hari, piranti canggih  ini tak pernah rehat. aku terus membebani pikiran dengan hal yang beLum juga terselesaikan. aku diantara harapan , ambisi dan kepuasan. Aku terus membayangkan hari kemudian, akankah semuanya berubah seperti yang aku inginkan. Cuaca semakin membuat panas suaasana dan aku terkurung dalam ruang. Aku menunggu hujan datang agar meredam pikiran yang terus bercabang.

Aku menunggu juga mimpi yang pasti akan datang. Hanya saja Tuhan tidak pernah membocorkan kapan mimpi itu dibagikan pada setiap orang.  Aku berguling guling diatas ranjang berharap semua pikiran itu lepas dan hilang.Hal aneh yang kulakukan itu tak sedikitpun membuat perubahan.  Perut ini  makin keroncongan  tapi tetap saja aku acuhkan ,Semua makanan terasa tak nyaman untuk ditelan.

 

na…nadia

seseorang mengangetkankku dengan teriakannya,. memaksaku bangkit dari ranjang dan turun ke lantai bawah, seseorang yang menyunggingkan senyumnya membuat ini semakin rumit.  sebentar kemudian aku kembali ke kamar.

akupun memutar lagu di winamp,  perlu kamu tahu bahwa terkadang suasana hati seseorang dapat ditebak dengan melihat playlist yang sedang diputar.  ketika aku menulis ini pun aku masih memutar playlist yang sama. Namun hal ini tak bisa digeneralisasi seperti yang ku utarakan di awal.

aku hanya berharap semua kebimbangan ini cepat berlalu, seperti kabut tebal yang cepat memudar seiring terbitnya matahari. Aku harap matahari cepat memancarkan kehangatanny dan   mengusir  kabut yang mengalangi pandangan.